Bias Searah Jarum Jam dalam Rotasi 2D: Fenomena Kognitif, Bukan Fenomena Sensorik

Bias Searah Jarum Jam dalam Rotasi 2D: Fenomena Kognitif, Bukan Fenomena Sensorik

Abstrak
Penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan preferensi untuk rotasi searah jarum jam (CW) daripada berlawanan arah jarum jam (CCW) dalam berbagai tugas visual, tetapi mekanisme yang mendasarinya masih belum jelas. Untuk menentukan pada tahap apa bias CW muncul, kami menguji preferensi ini di beberapa paradigma kesadaran visual menggunakan stimulus rotasi 2D yang konsisten. Dalam Eksperimen 1, kami menemukan bias CW yang kuat dalam gerakan nyata, dengan CW mendominasi persepsi 1,6 kali lebih lama daripada CCW selama presentasi jangka panjang dan memunculkan rata-rata 74% persepsi CW dalam presentasi jangka pendek. Sebaliknya, tidak ada bias CW yang diamati dalam persaingan binokular, yang menunjukkan ketidakhadirannya dalam konflik persepsi tingkat rendah. Eksperimen 2 menggunakan paradigma breaking continuous flash suppression (b-CFS) untuk menilai preferensi bawah sadar, yang tidak mengungkapkan perbedaan dalam waktu terobosan antara rotasi CW dan CCW. Secara khusus, meskipun stimulus gerakan nyata menunjukkan frekuensi persepsi CW yang lebih tinggi, waktu terobosan untuk stimulus yang dilaporkan sebagai CW dan CCW serupa, yang menunjukkan bahwa bias CW terjadi setelah stimulus mencapai kesadaran. Dalam Eksperimen 3, kami memanipulasi ambiguitas rangsangan gerakan yang tampak dan menemukan interaksi yang signifikan antara bias CW dan ambiguitas masukan, yang selanjutnya mengesampingkan bias sensorik atau respons yang tetap. Temuan ini menunjukkan bahwa bias CW dalam rotasi 2D mungkin didorong oleh proses kognitif tingkat tinggi, yang menawarkan wawasan tentang bagaimana sistem visual mengatasi ambiguitas persepsi.

You May Also Like

About the Author: zenitconsultants

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *