
ABSTRAK
Metadiscourse interaksional memainkan peran penting dalam membangun identitas, namun kurang mendapat perhatian dalam konstruksi identitas korporat, terutama dari perspektif lintas budaya. Studi ini mengeksplorasi bagaimana metadiscourse interaksional digunakan untuk membangun identitas korporat dalam surat-surat CEO (Chief Executive Officer) laporan tahunan perusahaan AS dan Tiongkok dengan menggunakan daftar periksa yang dibuat sendiri dengan bantuan alat Wmatrix. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS membangun diri mereka sendiri sebagai warga korporat yang peduli, berhati-hati, dan berorientasi pada individu, sedangkan perusahaan-perusahaan Tiongkok membangun diri mereka sendiri sebagai pemimpin korporat yang pendiam, bertekad, dan berorientasi pada kolektif. Perbedaan yang diamati terutama dapat dikaitkan dengan variasi dalam budaya nasional. Studi ini memberikan wawasan baru tentang peran penting yang dimainkan oleh metadiscourse interaksional dalam membangun identitas korporat dan menawarkan implikasi bagi ahli bahasa terapan dan peneliti komunikasi korporat untuk mengevaluasi secara kritis dan menilai nada perusahaan di puncak dalam budaya yang berbeda.