
Abstrak
Penerapan kecerdasan buatan (AI) yang cepat dalam pendidikan prasekolah telah memicu minat yang luas, dengan bukti yang muncul yang menunjukkan bahwa perangkat yang didukung oleh AI dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar awal dengan mempersonalisasi instruksi dan mendukung pertumbuhan kognitif. Meskipun ada kemajuan ini, interaksi antara faktor psikologis (misalnya, motivasi kinerja dan pengaturan emosi) dan hasil pendidikan yang penting (misalnya, kompetensi akademik dan keterampilan memecahkan masalah) masih relatif belum diteliti dalam konteks prasekolah yang ditingkatkan dengan AI. Untuk menjembatani kesenjangan ini, penelitian ini menyelidiki hubungan antara motivasi kinerja, pengaturan emosi, kompetensi akademik, dan keterampilan memecahkan masalah dalam pendidikan prasekolah yang ditingkatkan dengan AI di Tiongkok. Dengan mengadopsi desain kuantitatif, penelitian ini melibatkan 464 anak usia prasekolah (4–6 tahun), yang secara khusus dipilih dalam rentang perkembangan ini. Data dikumpulkan menggunakan perangkat yang sesuai dengan usia dan tervalidasi serta dianalisis melalui pemodelan persamaan struktural (SEM). Temuan menunjukkan bahwa motivasi kinerja merupakan prediktor yang kuat dari kompetensi akademik dan keterampilan memecahkan masalah. Demikian pula, pengaturan emosi menunjukkan korelasi yang signifikan dengan kompetensi akademik dan keterampilan memecahkan masalah. Studi ini mengusulkan bahwa menggabungkan strategi untuk meningkatkan motivasi kinerja dan pengaturan emosi ke dalam program prasekolah yang didukung AI dapat meningkatkan hasil pendidikan secara substansial. Wawasan ini memiliki implikasi praktis bagi perancang kurikulum, instruktur, dan pengembang teknologi yang berupaya memanfaatkan potensi AI dalam pendidikan anak usia dini.