Metode TIC-TAC: Pelatihan Komunikasi bagi Penyandang Afasia dan Pengasuhnya

Metode TIC-TAC: Pelatihan Komunikasi bagi Penyandang Afasia dan Pengasuhnya

ABSTRAK
Latar belakang
Pengasuh orang dengan afasia (PWA) sering kali kurang memiliki pengetahuan tentang afasia dan mengalami kesulitan bertindak sebagai mitra percakapan yang efektif, merasa dikucilkan dan pasif. Meningkatkan kemahiran lawan bicara dalam kemampuan mendukung PWA dalam percakapan sangat penting untuk meningkatkan hubungan pasien-pengasuh.

Tujuan
Studi observasional ini bertujuan untuk menguji metode yang baru dikembangkan, yaitu TIC-TAC (yang berasal dari akronim Italia ‘ T raining di I struzione alla C omunicazione T ra persona A fasica e Caregiver ‘ (terjemahan bahasa Inggris. ‘ Pendidikan Pelatihan Komunikasi untuk Orang dengan Afasia dan Pengasuh’ ), yang secara khusus dirancang untuk meningkatkan kompetensi komunikatif pengasuh non-profesional dalam interaksi mereka dengan PWA.

Metode
Kami mendaftarkan 42 pasangan PWA–pengasuh. Tiga pasangan keluar dari penelitian: Dengan demikian, sampel akhir mencakup 39 pasangan. ‘Caregiver Communication Assessment in Aphasia—Checklist’ (ACCA-cl) mengevaluasi kompetensi komunikatif pengasuh sebelum dan setelah pemberian metode TIC-TAC. Skala ini mendeteksi komponen komunikasi verbal, para-verbal, dan non-verbal selama interaksi dengan pasien.

Hasil
Perbandingan antara skor ACCA-cl sebelum dan sesudah metode menunjukkan perbedaan signifikan antara T 0 dan T 1 dalam skor verbal, non-verbal, para-verbal, dan total. Pengasuh secara efektif menyimpan dan menggunakan informasi dan indikasi yang dipelajari selama pelatihan TIC-TAC, dan menunjukkan peningkatan dalam semua modalitas bahasa.

Kesimpulan
Penerapan metode TIC-TAC pada pengasuh PWA menghasilkan data yang menjanjikan mengenai dampaknya terhadap evolusi kompetensi komunikatif pengasuh di tiga tingkat komunikasi representatif (verbal, para-verbal, dan non-verbal).

APA YANG DITAMBAHKAN MAKALAH INI

Apa yang sudah diketahui tentang subjek tersebut

  • Selama bertahun-tahun, beberapa paket pelatihan telah dikembangkan untuk meningkatkan komunikasi antara penderita afasia dan mitra bicara mereka. Akan tetapi, banyak dari program ini dikembangkan untuk tenaga kesehatan profesional atau mahasiswa, bukan untuk pengasuh non-profesional, sehingga membatasi aksesibilitas dan penerapannya di dunia nyata. Selain itu, metode pelatihan yang ada sering kali dirancang untuk individu dalam fase pemulihan kronis, mengabaikan kebutuhan dukungan komunikasi pada tahap awal rehabilitasi.
Apa yang ditambahkan oleh makalah ini pada pengetahuan yang sudah ada

  • Metode ‘TIC-TAC’, dari akronim Italia ‘ T raining di I struzione alla C omunicazione T ra persona A fasica e Caregiver ‘ (terjemahan bahasa Inggris ‘Pelatihan Pendidikan Komunikasi antara Penyandang Afasia dan Pengasuh’ ), adalah instrumen pendidikan yang berpusat pada pasangan pengasuh dan pasien afasia yang mudah diberikan dari segi waktu dan prosedur, dapat diterapkan dalam semua layanan rehabilitasi, dapat disesuaikan dengan berbagai tahap dan bentuk gangguan afasia, serta efektif untuk meningkatkan kompetensi komunikatif pengasuh dalam komunikasi sehari-hari dengan orang yang dicintainya.
Apa implikasi klinis potensial atau nyata dari pekerjaan ini?

  • Studi ini menunjukkan efek positif dari metode baru yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi komunikatif pengasuh penderita afasia. Metode TIC-TAC adalah metode konseling edukatif dan informatif yang ditujukan kepada pengasuh dan tersedia dalam praktik profesional terapis wicara yang menangani pasien afasia dewasa.

You May Also Like

About the Author: zenitconsultants

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *