Protokol untuk Studi Kualitatif tentang Penerimaan Intervensi Bicara Intensitas Tinggi dan Rendah pada Anak dengan Langit-langit Sumbing: Persepsi Anak, Pengasuh Mereka, dan Ahli Patologi Bicara-Bahasa

Protokol untuk Studi Kualitatif tentang Penerimaan Intervensi Bicara Intensitas Tinggi dan Rendah pada Anak dengan Langit-langit Sumbing: Persepsi Anak, Pengasuh Mereka, dan Ahli Patologi Bicara-Bahasa

ABSTRAK
Latar belakang
Terapi wicara intensitas rendah tradisional pada anak-anak dengan langit-langit sumbing dengan atau tanpa bibir sumbing (CP ± L), diberikan dua kali seminggu selama 30 menit selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat dan dapat menyebabkan hasil yang buruk, kelelahan pengobatan, dan biaya tinggi. Berbagai penulis telah mengusulkan penerapan intervensi wicara intensitas tinggi melalui pembuktian konsep yang menjanjikan. Namun, pendekatan ini belum diadopsi secara luas dalam praktik klinis. Untuk menilai dampaknya dalam skala yang lebih luas, penelitian ini akan berfokus pada persepsi dan penerimaan intervensi wicara intensitas tinggi dan rendah seperti yang diberikan oleh ahli patologi wicara-bahasa (SLP) perawatan primer.

Tujuan
Artikel protokol ini menguraikan studi kualitatif yang dirancang untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman penyedia intervensi (SLP perawatan primer) dan penerima (anak-anak dengan CP ± L [usia 4–12 tahun] dan pengasuh mereka) mengenai intervensi wicara intensitas tinggi dan rendah. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi penerimaan, kelayakan, dan dampak yang dirasakan dari kedua pendekatan intervensi.

Metode dan Prosedur
Baik penyedia maupun penerima intervensi dari uji coba terkontrol acak (RCT) sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok penelitian kami—yang akan membandingkan hasil intervensi wicara intensitas tinggi versus rendah—akan direkrut. Panduan wawancara semi-terstruktur yang terpisah dan disesuaikan akan digunakan untuk SLP, pengasuh, dan anak-anak untuk mengeksplorasi perspektif unik mereka tentang intervensi, termasuk penerimaan dan kelayakannya. Metode yang sesuai dengan usia seperti aktivitas berbasis permainan, boneka, dan pemetaan emosi akan digunakan untuk memfasilitasi keterlibatan dengan anak-anak yang lebih muda. Selain itu, semua peserta akan melengkapi kuesioner mengenai demografi mereka. Data kualitatif akan dievaluasi menggunakan pengkodean induktif untuk tema-tema yang muncul dan pengkodean deduktif berdasarkan kerangka teoritis penerimaan (TFA).

Hasil dan Hasil yang Diharapkan
Berdasarkan investigasi kualitatif sebelumnya oleh kelompok peneliti, diajukan hipotesis yang menyatakan bahwa intervensi wicara dengan intensitas tinggi dapat memperoleh penerimaan yang lebih besar dari penerima intervensi dan pengasuh mereka. Hipotesis ini berasal dari harapan bahwa intervensi yang diintensifkan dapat mengurangi kelelahan terapi, tingkat putus sekolah, dan ketegangan emosional. Lebih jauh, diantisipasi bahwa pendekatan semacam itu dapat meningkatkan motivasi intrinsik. Temuan ini akan memberikan wawasan berharga tentang kelayakan dan penerimaan berbagai intensitas intervensi, yang berkontribusi pada pengembangan praktik terapi wicara berbasis bukti untuk anak-anak dengan CP ± L.

APA YANG DITAMBAHKAN MAKALAH INI
Apa yang sudah diketahui tentang subjek ini

  • Ada peningkatan minat dalam menilai efektivitas intervensi terapi wicara intensif pada anak-anak dengan CP ± L. Beberapa studi kuantitatif telah menunjukkan hasil bicara yang positif setelah intervensi intensitas tinggi. Meskipun demikian, sejauh mana penerima dan penyedia layanan menganggap intervensi ini dapat diterima masih belum pasti. Studi ini bertujuan untuk membandingkan penerimaan terapi wicara intensitas tinggi (yaitu, 5 × 30 menit/minggu selama 2 × 4 minggu [2 × 10 jam]) dengan terapi wicara intensitas rendah (yaitu, 2 × 30 menit/minggu selama 20 minggu [20 jam]), dari sudut pandang anak-anak dengan CP ± L, pengasuh mereka, dan SLP perawatan primer.

Apa yang ditambahkan oleh penelitian ini

  • Studi ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap literatur yang ada dengan meneliti persepsi dan penerimaan intervensi wicara intensitas tinggi di antara anak-anak dengan CP ± L. Dengan menyelidiki perbedaan antara pendekatan terapi wicara intensitas tinggi dan rendah, studi ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga tentang penerimaan dan kelayakan intervensi ini dari sudut pandang penerima dan penyedia layanan. Temuan ini akan sangat penting untuk menginformasikan praktik klinis dan meningkatkan pemberian layanan terapi wicara kepada anak-anak dengan CP ± L, yang pada akhirnya mengupayakan hasil yang optimal dalam perkembangan wicara dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Apa implikasi klinis dari penelitian ini?

  • Bergantung pada temuan studi ini, kita mungkin harus memikirkan kembali metode konvensional dalam memberikan intervensi bicara sumbing, yang sering kali ditandai dengan terapi bicara intensitas rendah. Dengan membandingkan persepsi intervensi bicara intensitas tinggi dan rendah, kami bertujuan untuk mengidentifikasi metode yang paling layak dan dapat diterima bagi penerima dan penyedia layanan. Wawasan yang diperoleh dari studi ini dapat mengarah pada peningkatan dalam pemberian layanan terapi bicara secara keseluruhan, yang berpotensi meningkatkan kepatuhan pengobatan dan hasil bagi anak-anak dengan CP ± L, yang memandu praktik klinis dengan rekomendasi berbasis bukti.

You May Also Like

About the Author: zenitconsultants

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *